Contoh Laporan Proposal
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT selalu
melimpah rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ini yang berjudul “LAPORAN STUDY WISATA BANDUNG 2012” dengan baik sesuai
dengan apa yang kami harapkan.
Topik karya tulis yang dibahas adalah kunjungan wisata ke
Museum Geologi, Museum Sri Baduga dan Pondok Pesantren Daarut Tauhid yang
diikuti oleh siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat, dan didalamnya dilengkapi
dengan dokumentasi pada masing-masing objek.
Karya tulis ini juga merupakan salah satu kelengkapan tugas
kami pada tahun ajaran 2011/2012.
Dalam kesempatan ini, kami megucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara
moral maupun material dalam proses penyelesaian karya tulis.
Ucapan terima kasih tersebut kami tunjukan kepada yang
terhormat:
1. Dra. Hj. Iin
Kusnaeni, selaku kepala Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat yang telah
bertanggung jawab terhadap segala urusan karya wisata baik bertanggung jawab
keluar maupun ke dalam.
2. Elia Juliawati,
S.Pd ,selaku wali kelas XII IPS MA. Islamiyah Ciputat.
3. Zwesty, selaku
pembimbing karya tulis yang turut membantu dan membimbing kami dalam pembuatan
karya tulis ini.
4. Bapak/Ibu Guru
pendamping selama dalam perjalanan.
5. Kedua orang
tua yang telah memberikan do’a dan dukungannya.
6. Teman-teman
seperjuangan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ini.
Semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu kami.
Ciputat, 07 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………………………...2
BAB I : PEDAHULUAN………………………………………………………………..3
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………..............3
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………….............3
C. Tujuan Karya
Tulis…………………………………………………………....................3
D. Manfaat Karya
Tulis………….………………………………………………............….3
E. Metode Karya
Tulis……………………………………………………………..............4
F. Sistematika
Penulisan……………………………………………………………............4
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………5
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………...13
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………..............13
B. Saran
…………………………………………………………………………..........…13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya Wisata
adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah dan menumpuk
pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa diwajibkan untuk membuat karya
tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya
tulis ini merupakan tugas bagi siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat. Dalam
penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala
pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan study tour
selama 2 hari (Dari tanggal 14-15 Februari 2012).
Pengalaman dan
pengetahuan selama mengikuti study tour ke BANDUNG diharapkan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam laporan
karya tulis ini membahas tentang beberapa objek wisata dan objek study tour
yang berada di BANDUNG.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja yang
terdapat di Museum Sri Baduga?
2. Apa saja yang
terdapat di Museum Geologi Bandung?
3. Bagaimana
kehidupan para santri di Pondok Pesantren Daarut Tauhid?
C. Tujuan Karya
Tulis
Tujuan yang hendak
kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah di Indonesia.
2. Untuk memupuk
rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
3. Dapat
menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat Karya
Tulis
Manfaat dari
karya tulis ini adalah :
1. Menambah
wawasan peneliti dalam membuat penelitian.
2. Menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah di Indonesia.
E. Metode Karya
Tulis
Metode yang dipergunakan dalam pengerjaan karya tulis ini
adalah :
· Metode
observasi :
yaitu dengan
melihat langsung objek yang dikunjungi atu diteliti
· Metode
Literatur :
yaitu dengan
menggunakan buku dan juga media internet.
F. Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan laporan karya tulis ini sesuai dengan pokok masalah yanga akan
dibahas. Pembahasan laporan ini dibagi menjadi tiga bab, dalam tiap bab dibagi
kedalam sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN mencakup:
Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Karya Tulis, Manfaat Karya Tulis, Metode Karya Tulis, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
mencakup :
Museum Sri Baduga, Museum Geologi, dan Daarut Tauhid.
BAB III PENUTUP
mencakup :
Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Museum Sri
Baduga
“….Museum Sri Baduga, dari namanya
mungkin Anda sudah bisa menduga bahwa museum ini merupakan museum koleksi
kebudayaan dan sejarah Sunda. Sebab Sri Baduga merupakan salah satu raja
Padjajdaran yang mendapat gelar Siliwangi, sehingga namanya harum sepanjang
zaman. Gelar ini diberikan kepada seorang Raja Pajajaran karena pemerintahan
yang adil bijaksana. Jadi, gelar ini tidak hanya di sandang oleh satu orang
saja, Sri Baduga adalah salah satu yang mendapat gelar itu. Selain itu, pada
masa pemerintahan beliaulah Kerajaan Pajajaran mencapai masa keemasannya.
Secara
geografis, cerita dimulai dengan Danau Bandung Purba. Danau Purba ini lama
kelamaan menyusut, hingga akhirnya mebmbentuk cekungan yang sekarang dikenal
sebagai Kota Bandung. Sebelum menyusut, ditepian danau ini tinggal peradaban
purba yang terbukti dengan ditemukannya beberapa situs peninggalan prasejarah,
baik berupa perkakas rumah tangga, kubur batu, maupun kerangka manusia purba
seperti ditemukan dalam salah satu goa di kawasan Padalarang, Cimahi.
Dipamerkan juga kekayaan alam bumi Jawa Barat, baik berupa kandungan mineral
dan kekayaan hayatinya. Terdapat juga replika dari prasasti-prasasti yang
ditemukan di berbagai tempat di Jawa Barat. “Kami hanya membuatkan replikanya
disini, sementara peninggalan aslinya masih ada di lokasi semula ketika
ditemukan. Sebagian ada juga yang dibawa ke Museum Nasional di Jakarta”, kata
pemandu wisata kami, Bagian Pemasaran Museum Sri Baduga.
Replika
yang terdapat di museum ini salah satunya adalah Prasasti Batutulis yang
aslinya terdapat di Bogor. Berbagai arca kuno sebelum Hindu masuk, serta
berbagai arca dewa-dewi yang merupakan hasil peradaban setelah Hindu masuk ke
Nusantara. Arca kuno yang berbentuk bulat-kecil dan berbentuk menyerupai
manusia ini merupakan arca dari agama asli bangsa Indonesia. Dengan adanya arca
ini menunjukkan bahwa sebelum masuknya agama dari pengaruh luar, bangsa kita
sudah memiliki sistem kepercayaan sendiri. Terdapat juga foto-foto yang
menunjukkan Candi Jiwa dan Blandongan di Karawang dan Punden berundak di Gunung
Padang, Cianjur yang merupakan salah satu punden berundak terbesar di
Indonesia. yang merupakan salah satu
candi yang terdapat di Jawa Barat selain Candi Cangkuang. Selain tulisan yang
terdapat pada prasasti dari batu, budaya tulis masyarakat Sunda juga dapat
ditemukan pada bilah bambu, logam, dan lainnya. Sunda kemudian memasuki masa
masuknya pengaruh Islam. Diceritakan bahwa masuknya Islam pertama kali dibawa
oleh orang Tionghoa, seperti diutarakan Syarif. Hal ini bisa dilihat dari
mesjid tertua di Jawa Barat yang terdapat di Tasikmalaya. Mesjid Sang Cipta
Rasa ini bercorak Tionghoa dan didominasi dengan warna merah.
Dipamerkan
juga pendopo tempat mengaji khas Cirebon serta interior rumah bangsawan
Cirebon. Di sebelahnya diletakkan meja kaca yang menunjukkan bangunan khas
Sunda, seperti Suhunan jublag Nangkub, yang artinya rumah dengan atap lumpang
terbalik. Suhunan Parahu Kumureb, atau bangunan dengan atap Perahu Terbalik,
bangunan ini banyak di temukan di wilayah Sumedang. Suhunan Julang Ngapak,
bentuk atap bangunan ini seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya.
Sementara Suhunan Limasan adalah bangunan yang banyak ditemukan di Cirebon.
Setelah bercerita Jawa Barat dari masa ke masa, koleksi di museum ini lebih
banyak bercerita tentang kehidupan masyarakat Sunda pada umumnya, baik hasil
kesenian, kebiasan bercocok tanam, melaut, kerajinan tenun dan anyaman,
gerabah, alat perdagangan, hingga mainan anak.
Selain
koleksi yang ditampilkan dalam museum, ada juga koleksi yang ditampilkan di
luar ruang, salah satunya adalah Kereta Kencana Paksinagaliman, yaitu kereta
kencana Keraton Cirebon. Demikianlah sekilas mengenai Museum Sri Baduga, semoga
kita makin mengenal kekayaan bangsa kita sendiri.
B. Museum Geologi
Museum
Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro. Gedung bergaya
Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya. Dirancang oleh arsitek
Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun
kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium
(16 Mei 1929), bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science
Congress (16-25 Mei) di Bandung.
Geologisch
Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh Pemerintah Hindia
Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang
dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda.
Sekarang Museum Geologi adalah bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, Republik Indonesia.
Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan,
1. Sejarah
Kehidupan
2. Geologi
Indonesia
3. Geologi untuk
Kehidupan Manusia
SEJARAH KEHIDUPAN
menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang
dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
Galeri Mesozoikum paling menarik untuk satu alasan: di sini
terdapat replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Cetakan kaki
ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil Manning, pada tahun 2007 di Hell
Creek Formation, Montana (negara bagian Amerika, berbatasan dengan Kanada).
Note: Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga
periode atau zaman: Trias (dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus
‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah di akhir zaman Kapur akibat
tumbukan meteorit raksasa).
Galeri
lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Manusia Purba, dan
Bandung. Vertebrata Indonesia menampilkan koleksi fosil vertebrata seperti
gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak
(Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus
palaeokerabau). Kura-kura raksasa Geochelone atlas, sekarang Colossochelys
atlas, hidup 2 juta tahun lalu tetapi halnya dengan gajah dan kerbau purba,
adalah bagian dari spesies yang sudah punah.
Galeri Bandung menampilkan berbagai bukti bahwa Bandung
dulunya adalah danau yang luas. Antara lain: bukti kenampakan morfologi yang
berbentuk cekungan, terisi oleh batuan dengan ciri khas endapan danau dan
ditemukannya fosil ikan air tawar (Buku Panduan Museum Geologi).
Galeri
Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba ditemukan di
Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di
sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di
Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa
Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:
1. Trinil - 11 km
di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan fosil
Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) pertama pada 1891 oleh Eugene Dubois,
ahli anatomi dan orang pertama yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia
(Hindia Belanda pada saat itu) dalam upayanya menemukan fosil transisi (the
missing link). Fosil tengkorak ini diberi kode Pithecanthropus I (P-I).
2. Ngandong -
sekitar 130 km di sebelah barat Semarang, termasuk kabupaten Blora (kota
kelahiran sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer). Penggalian yang
dilakukan sejak 1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11
tengkorak/fragmen manusia purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum Geologi,
berhasil menggali keluar fosil gajah purba spesies Elephas hysudrindicus di Dusun
Sunggun, Blora. Fosil relatif utuh, diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan
merupakan fosil gajah purba terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya
penemuan fosil vertebrata melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman Pleistosen
adalah savana yang dilewati Bengawan Solo Purba.
3. Sangiran -
dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1996), terletak 15 km utara
Solo. Ekskavasi Sangiran pada mulanya dilakukan oleh R.G.H. von Koenigswald
(1936-1941), kemudian dilanjutkan oleh Prof.Sartono Sastrohamidjojo (ITB) dan
Prof.Teuku Jacob (UGM). Salah satu primadona dari situs ini adalah Sangiran 17
(S-17), fosil tengkorak Homo erectus paling utuh yang ditemukan Bpk.Tiwokromo
pada tahun 1969. Fosil dideskripsi oleh Prof.Sartono (1971) sebagai Pithecanthropus
8 (P-VIII) atau dikenal juga sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan berusia
700.000-800.000 tahun.
GEOLOGI INDONESIA
menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula
Bumi, Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan
Mineral.
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya
kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh
di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.
Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan
aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan
proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki
contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.
Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan
stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri
Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat
pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan yang copot
karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki
koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.
Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan
yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta
topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll.
Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan
berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur
tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng
Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan
hasil letusan gunungapi.
Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan,
dikategorikan sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk
memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan
malihan (marmer).
GEOLOGI UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan
Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan
Sehari-hari, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah,
Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan.
Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu
halaman catatan harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya
darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan
bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua
orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh.
Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan
asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas,
cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal
dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung
gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh
mineralnya.
C. DAARUT TAUHID,
BANDUNG
Tahun '80-an, sekitaran Jalan Gegerkalong Girang terkenal
sebagai "gudang maksiat." Tapi setelah datangnya seorang pemuda
bernama Abdullah Gymnastiar dengan membawa beragam aktivitas positif, justru
kawasan yang sering disebut 'Gerlong' saja itu, kini lebih dikenal sebagai
pusat dakwah. Menyebut Gerlong pasti ingat Daarut Tauhid, begitu juga
sebaliknya. Yayasan Daarut Tauhid didirikan oleh Abdullah Gymnastiar---seorang
ulama otodidak (belajar langsung dari K.H. Choer Affandi, pimpinan Pesantren
Manonjaya - Tasikmalaya, dari seorang ulama sepuh dari Garut, serta seorang
ulama sepuh dari Demak) secara resmi pada 4 September 1990.
Cikal bakal Daarut Tauhid berasal dari kegiatan wirausaha
yang dilakukan Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) tahun 1987, dibawah
komando bisnismen saleh ini. Ketika itu sebagian laba diniatkan dan sengaja
digunakan untuk menopang kegiatan dakwah. Yaitu dalam bentuk mengaji rutin
untuk remaja dan umum di bawah bimbingan Abdullah sendiri. Seperti biasa, jika
acara mengaji disukai pasti peserta membanjir. Jika sudah begitu keadaannya,
hampir pasti tempat menjadi masalah utama. Begitupun yang dialami Abdullah
Gymnastiar dan kawan-kawannya. Lokasi di Jalan Intendans 44 H Gegerkalong,
milik orang tua Abdullah Gymnastiar, dirasa sudah tidak representatif lagi.
Maka diincarlah rumah pondokan berkamar 20 di Jalan Gegerkalong Girang 38 untuk
dijadikan markas baru.
Seluruh kamar kos dikontrak oleh peserta. Menyusul setelah
itu, didirikanlah masjid sederhana yang berdinding triplek. Tahun 1993 mulai
dibangun bangunan permanen berlantai 3 di atas lahan yang sudah menjadi milik
sendiri itu. Lantai 1 (dasar) digunakan untuk kegiatan perekonomian, lantai 2
dan 3 dijadikan masjid dan pusat kegiatan Pesantren. Setahun kemudian, tepatnya
9 April 1994 berdiri Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT.
Tahun 1995, seorang peserta membelikan sebidang tanah
berikut bangunannya di Jl. Gegerkalong Girang 30 D (50 m dari masjid), yang
kemudian dipergunakan sebagai kantor yayasan, kediaman pimpinan pondok, TKA/TPA,
ruang pertemuan, ruang produksi konveksi, gudang serta kamar anak didik.
Menjelang akhir 1997, sarana dakwah dan perekonomian menjadi semakin lengkap
dengan berdirinya gedung Kopontren 4 lantai di seberang masjid. Digunakan untuk
kantor BMT (Baitul Mal wat-Tamwil), penerbitan & percetakan, swalayan &
mini market, warung telekomunikasi, pusat informasi, dan lain-lain.
Model pendidikan yang dikedepankan oleh Daarut Tauhid
dikenal dengan sebutan "Manajemen Qalbu", konsep yang digelontorkan
oleh KH. Abdullah Gymnastiar. Sebuah metode yang mengajak pesertanya untuk
mampu menseleraskan olah pikir, olah hati dan olah tindakan (zikir). Intinya
adalah memenej dan memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah lebih
mendalam (dengan amalan/zikir). Untuk kemudian mengisinya dengan nilai-nilai
ruhani Islam seperti sabar, ridho, tawakkal, ikhlas, jujur, disertai dengan
ikhtiar. Sebagai Pesantren yang berada di tengah kota, Daarut Tauhid memang
dimaksudkan untuk mengincar segmen masyarakat perkotaan yang ingin memperdalam
ilmu agama.
PONDOK PESANTREN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Satu hal lagi yang menarik dari Pondok Pesantren Daarut
Tauhiid ini adalah perhatiannya terhadap lingkungan hidup dan disiplin para
anak didiknya. Mulai dari pintu masuk Jl. Geger Kalong Girang ke lokasi Pondok
Pesantren Darut Tauhid kurang lebih 500 meter, nampak bersih dan tidak ada
sampah yang berserakan. Hal ini dikarenakan setiap pagi ada petugas khusus yang
membersihkan jalan di lingkungan Pesantren.
Dalam hal ini jangan heran, apabila pada suatu waktu kita
bertemu Aa Gym sendiri yang sedang membersihkan sampah di lingkungan tersebut.
Pada hari Sabtu, yang turun adalah pasukan anak didik ikhwan yang berseragam
kaus biru dan bersepatu laras, membersihkan sampah di kawasan Jl. Geger Kalong
Girang. Sehingga tidak akan kita temukan secarik kertas yang berserakan di
pinggir jalan. Karenanya Pondok Pesantren Daarut Tauhiid mendapat penghargaan
sebagai Lingkungan Pesantren terbaik tingkat Indonesia.
Sekilas Tentang Aa Gym
Sosok Kyai yang satu ini memang lain, dia berani tampil beda
antara menjalankan Siar Islam dan kesehariannya. Selama ini kita melihat
penampilan Aa Gym di televisi atau di berbagai podium mengaji, apabila sedang
menjalankan Siar Islam tidak pernah lepas dari serban.
Dewasa ini terdapat imej bahwa mengumpulkan remaja di forum
dakwah susah-susah gampang. Tetapi apabila yang memberikan ceramahnya Kyai
Idola Remaja yang bernama Abdullah Gymnastiar lapangan olah raga Gasibu yang
berlokasi di depan Pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Barat, penuh oleh puluhan
ribu remaja dan kawula muda yang sedang mencari Siar Islam.
Kini Aa Gym, tidak saja menjadi idola para remaja dan kawula
muda tetapi sosok Aa Gym telah menjadi figur baru dakwah Islam di seluruh
lapisan masyarakat. Jadwal kegiatannya cukup padat, selain memberikan ceramah
di Pondok Pesantren yang dipimpinnya yakni Daarut Tauhiid, Aa Gym juga kerap
mengisi panggilan ceramah di luar Kota Bandung.
Kalangan pengusaha dan kaum profesional saat ini banyak yang
mengikuti kegiatan rutin yang dikenal dengan sebutan "ngaji" padanya.
Modal Aa Gym sehingga dipercaya memimpin para anak didiknya yang kini tersebar
dari berbagai kalangan adalah "ketulusan", ditambah dengan
"positioning" khusus dengan system pembinaan "Manajemen
Qalbu".
Yayasan Daarut Tauhiid yang dipimpinnya, saat ini telah
berhasil mengembangkan kegiatannya, tidak saja di bidang pembinaan mental
dengan system manajemen qolbu-nya tadi. Tetapi secara keseluruhan Aa Gym telah
berhasil mengembangkan asset pondok Pesantrennya sampai memiliki asset sekitar
Rp 8 Milyar. Sungguh luar biasa untuk perkembangan sebuah pondok Pesantren yang
tergolong baru. Apalagi Aa Gym mulai merintisnya dari NOL. "Tetapi
alhamdulillah saat ini Pondok Pesantren Daarut Tauhiid telah memiliki 21 divisi
usaha," ujar Aa Gym.
BAB III
PENUTUP
Contoh Laporan Proposal
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT selalu
melimpah rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ini yang berjudul “LAPORAN STUDY WISATA BANDUNG 2012” dengan baik sesuai
dengan apa yang kami harapkan.
Topik karya tulis yang dibahas adalah kunjungan wisata ke
Museum Geologi, Museum Sri Baduga dan Pondok Pesantren Daarut Tauhid yang
diikuti oleh siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat, dan didalamnya dilengkapi
dengan dokumentasi pada masing-masing objek.
Karya tulis ini juga merupakan salah satu kelengkapan tugas
kami pada tahun ajaran 2011/2012.
Dalam kesempatan ini, kami megucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara
moral maupun material dalam proses penyelesaian karya tulis.
Ucapan terima kasih tersebut kami tunjukan kepada yang
terhormat:
1. Dra. Hj. Iin
Kusnaeni, selaku kepala Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat yang telah
bertanggung jawab terhadap segala urusan karya wisata baik bertanggung jawab
keluar maupun ke dalam.
2. Elia Juliawati,
S.Pd ,selaku wali kelas XII IPS MA. Islamiyah Ciputat.
3. Zwesty, selaku
pembimbing karya tulis yang turut membantu dan membimbing kami dalam pembuatan
karya tulis ini.
4. Bapak/Ibu Guru
pendamping selama dalam perjalanan.
5. Kedua orang
tua yang telah memberikan do’a dan dukungannya.
6. Teman-teman
seperjuangan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ini.
Semoga Allah SWT memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu kami.
Ciputat, 07 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………………………...2
BAB I : PEDAHULUAN………………………………………………………………..3
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………..............3
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………….............3
C. Tujuan Karya
Tulis…………………………………………………………....................3
D. Manfaat Karya
Tulis………….………………………………………………............….3
E. Metode Karya
Tulis……………………………………………………………..............4
F. Sistematika
Penulisan……………………………………………………………............4
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………5
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………...13
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………..............13
B. Saran
…………………………………………………………………………..........…13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya Wisata
adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah dan menumpuk
pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa diwajibkan untuk membuat karya
tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya
tulis ini merupakan tugas bagi siswa-siswi MA. Islamiyah Ciputat. Dalam
penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala
pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan study tour
selama 2 hari (Dari tanggal 14-15 Februari 2012).
Pengalaman dan
pengetahuan selama mengikuti study tour ke BANDUNG diharapkan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam laporan
karya tulis ini membahas tentang beberapa objek wisata dan objek study tour
yang berada di BANDUNG.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja yang
terdapat di Museum Sri Baduga?
2. Apa saja yang
terdapat di Museum Geologi Bandung?
3. Bagaimana
kehidupan para santri di Pondok Pesantren Daarut Tauhid?
C. Tujuan Karya
Tulis
Tujuan yang hendak
kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah di Indonesia.
2. Untuk memupuk
rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
3. Dapat
menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat Karya
Tulis
Manfaat dari
karya tulis ini adalah :
1. Menambah
wawasan peneliti dalam membuat penelitian.
2. Menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah di Indonesia.
E. Metode Karya
Tulis
Metode yang dipergunakan dalam pengerjaan karya tulis ini
adalah :
· Metode
observasi :
yaitu dengan
melihat langsung objek yang dikunjungi atu diteliti
· Metode
Literatur :
yaitu dengan
menggunakan buku dan juga media internet.
F. Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan laporan karya tulis ini sesuai dengan pokok masalah yanga akan
dibahas. Pembahasan laporan ini dibagi menjadi tiga bab, dalam tiap bab dibagi
kedalam sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN mencakup:
Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Karya Tulis, Manfaat Karya Tulis, Metode Karya Tulis, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
mencakup :
Museum Sri Baduga, Museum Geologi, dan Daarut Tauhid.
BAB III PENUTUP
mencakup :
Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Museum Sri
Baduga
“….Museum Sri Baduga, dari namanya
mungkin Anda sudah bisa menduga bahwa museum ini merupakan museum koleksi
kebudayaan dan sejarah Sunda. Sebab Sri Baduga merupakan salah satu raja
Padjajdaran yang mendapat gelar Siliwangi, sehingga namanya harum sepanjang
zaman. Gelar ini diberikan kepada seorang Raja Pajajaran karena pemerintahan
yang adil bijaksana. Jadi, gelar ini tidak hanya di sandang oleh satu orang
saja, Sri Baduga adalah salah satu yang mendapat gelar itu. Selain itu, pada
masa pemerintahan beliaulah Kerajaan Pajajaran mencapai masa keemasannya.
Secara
geografis, cerita dimulai dengan Danau Bandung Purba. Danau Purba ini lama
kelamaan menyusut, hingga akhirnya mebmbentuk cekungan yang sekarang dikenal
sebagai Kota Bandung. Sebelum menyusut, ditepian danau ini tinggal peradaban
purba yang terbukti dengan ditemukannya beberapa situs peninggalan prasejarah,
baik berupa perkakas rumah tangga, kubur batu, maupun kerangka manusia purba
seperti ditemukan dalam salah satu goa di kawasan Padalarang, Cimahi.
Dipamerkan juga kekayaan alam bumi Jawa Barat, baik berupa kandungan mineral
dan kekayaan hayatinya. Terdapat juga replika dari prasasti-prasasti yang
ditemukan di berbagai tempat di Jawa Barat. “Kami hanya membuatkan replikanya
disini, sementara peninggalan aslinya masih ada di lokasi semula ketika
ditemukan. Sebagian ada juga yang dibawa ke Museum Nasional di Jakarta”, kata
pemandu wisata kami, Bagian Pemasaran Museum Sri Baduga.
Replika
yang terdapat di museum ini salah satunya adalah Prasasti Batutulis yang
aslinya terdapat di Bogor. Berbagai arca kuno sebelum Hindu masuk, serta
berbagai arca dewa-dewi yang merupakan hasil peradaban setelah Hindu masuk ke
Nusantara. Arca kuno yang berbentuk bulat-kecil dan berbentuk menyerupai
manusia ini merupakan arca dari agama asli bangsa Indonesia. Dengan adanya arca
ini menunjukkan bahwa sebelum masuknya agama dari pengaruh luar, bangsa kita
sudah memiliki sistem kepercayaan sendiri. Terdapat juga foto-foto yang
menunjukkan Candi Jiwa dan Blandongan di Karawang dan Punden berundak di Gunung
Padang, Cianjur yang merupakan salah satu punden berundak terbesar di
Indonesia. yang merupakan salah satu
candi yang terdapat di Jawa Barat selain Candi Cangkuang. Selain tulisan yang
terdapat pada prasasti dari batu, budaya tulis masyarakat Sunda juga dapat
ditemukan pada bilah bambu, logam, dan lainnya. Sunda kemudian memasuki masa
masuknya pengaruh Islam. Diceritakan bahwa masuknya Islam pertama kali dibawa
oleh orang Tionghoa, seperti diutarakan Syarif. Hal ini bisa dilihat dari
mesjid tertua di Jawa Barat yang terdapat di Tasikmalaya. Mesjid Sang Cipta
Rasa ini bercorak Tionghoa dan didominasi dengan warna merah.
Dipamerkan
juga pendopo tempat mengaji khas Cirebon serta interior rumah bangsawan
Cirebon. Di sebelahnya diletakkan meja kaca yang menunjukkan bangunan khas
Sunda, seperti Suhunan jublag Nangkub, yang artinya rumah dengan atap lumpang
terbalik. Suhunan Parahu Kumureb, atau bangunan dengan atap Perahu Terbalik,
bangunan ini banyak di temukan di wilayah Sumedang. Suhunan Julang Ngapak,
bentuk atap bangunan ini seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya.
Sementara Suhunan Limasan adalah bangunan yang banyak ditemukan di Cirebon.
Setelah bercerita Jawa Barat dari masa ke masa, koleksi di museum ini lebih
banyak bercerita tentang kehidupan masyarakat Sunda pada umumnya, baik hasil
kesenian, kebiasan bercocok tanam, melaut, kerajinan tenun dan anyaman,
gerabah, alat perdagangan, hingga mainan anak.
Selain
koleksi yang ditampilkan dalam museum, ada juga koleksi yang ditampilkan di
luar ruang, salah satunya adalah Kereta Kencana Paksinagaliman, yaitu kereta
kencana Keraton Cirebon. Demikianlah sekilas mengenai Museum Sri Baduga, semoga
kita makin mengenal kekayaan bangsa kita sendiri.
B. Museum Geologi
Museum
Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro. Gedung bergaya
Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya. Dirancang oleh arsitek
Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun
kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium
(16 Mei 1929), bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science
Congress (16-25 Mei) di Bandung.
Geologisch
Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh Pemerintah Hindia
Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang
dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda.
Sekarang Museum Geologi adalah bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, Republik Indonesia.
Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan,
1. Sejarah
Kehidupan
2. Geologi
Indonesia
3. Geologi untuk
Kehidupan Manusia
SEJARAH KEHIDUPAN
menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang
dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
Galeri Mesozoikum paling menarik untuk satu alasan: di sini
terdapat replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Cetakan kaki
ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil Manning, pada tahun 2007 di Hell
Creek Formation, Montana (negara bagian Amerika, berbatasan dengan Kanada).
Note: Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga
periode atau zaman: Trias (dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus
‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah di akhir zaman Kapur akibat
tumbukan meteorit raksasa).
Galeri
lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Manusia Purba, dan
Bandung. Vertebrata Indonesia menampilkan koleksi fosil vertebrata seperti
gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak
(Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus
palaeokerabau). Kura-kura raksasa Geochelone atlas, sekarang Colossochelys
atlas, hidup 2 juta tahun lalu tetapi halnya dengan gajah dan kerbau purba,
adalah bagian dari spesies yang sudah punah.
Galeri Bandung menampilkan berbagai bukti bahwa Bandung
dulunya adalah danau yang luas. Antara lain: bukti kenampakan morfologi yang
berbentuk cekungan, terisi oleh batuan dengan ciri khas endapan danau dan
ditemukannya fosil ikan air tawar (Buku Panduan Museum Geologi).
Galeri
Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba ditemukan di
Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di
sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di
Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa
Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:
1. Trinil - 11 km
di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan fosil
Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) pertama pada 1891 oleh Eugene Dubois,
ahli anatomi dan orang pertama yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia
(Hindia Belanda pada saat itu) dalam upayanya menemukan fosil transisi (the
missing link). Fosil tengkorak ini diberi kode Pithecanthropus I (P-I).
2. Ngandong -
sekitar 130 km di sebelah barat Semarang, termasuk kabupaten Blora (kota
kelahiran sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer). Penggalian yang
dilakukan sejak 1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11
tengkorak/fragmen manusia purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum Geologi,
berhasil menggali keluar fosil gajah purba spesies Elephas hysudrindicus di Dusun
Sunggun, Blora. Fosil relatif utuh, diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan
merupakan fosil gajah purba terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya
penemuan fosil vertebrata melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman Pleistosen
adalah savana yang dilewati Bengawan Solo Purba.
3. Sangiran -
dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1996), terletak 15 km utara
Solo. Ekskavasi Sangiran pada mulanya dilakukan oleh R.G.H. von Koenigswald
(1936-1941), kemudian dilanjutkan oleh Prof.Sartono Sastrohamidjojo (ITB) dan
Prof.Teuku Jacob (UGM). Salah satu primadona dari situs ini adalah Sangiran 17
(S-17), fosil tengkorak Homo erectus paling utuh yang ditemukan Bpk.Tiwokromo
pada tahun 1969. Fosil dideskripsi oleh Prof.Sartono (1971) sebagai Pithecanthropus
8 (P-VIII) atau dikenal juga sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan berusia
700.000-800.000 tahun.
GEOLOGI INDONESIA
menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula
Bumi, Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan
Mineral.
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya
kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh
di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.
Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan
aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan
proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki
contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.
Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan
stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri
Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat
pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan yang copot
karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki
koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.
Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan
yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta
topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll.
Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan
berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur
tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng
Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan
hasil letusan gunungapi.
Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan,
dikategorikan sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk
memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan
malihan (marmer).
GEOLOGI UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan
Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan
Sehari-hari, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah,
Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan.
Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu
halaman catatan harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya
darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan
bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua
orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh.
Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan
asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas,
cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal
dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung
gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh
mineralnya.
C. DAARUT TAUHID,
BANDUNG
Tahun '80-an, sekitaran Jalan Gegerkalong Girang terkenal
sebagai "gudang maksiat." Tapi setelah datangnya seorang pemuda
bernama Abdullah Gymnastiar dengan membawa beragam aktivitas positif, justru
kawasan yang sering disebut 'Gerlong' saja itu, kini lebih dikenal sebagai
pusat dakwah. Menyebut Gerlong pasti ingat Daarut Tauhid, begitu juga
sebaliknya. Yayasan Daarut Tauhid didirikan oleh Abdullah Gymnastiar---seorang
ulama otodidak (belajar langsung dari K.H. Choer Affandi, pimpinan Pesantren
Manonjaya - Tasikmalaya, dari seorang ulama sepuh dari Garut, serta seorang
ulama sepuh dari Demak) secara resmi pada 4 September 1990.
Cikal bakal Daarut Tauhid berasal dari kegiatan wirausaha
yang dilakukan Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) tahun 1987, dibawah
komando bisnismen saleh ini. Ketika itu sebagian laba diniatkan dan sengaja
digunakan untuk menopang kegiatan dakwah. Yaitu dalam bentuk mengaji rutin
untuk remaja dan umum di bawah bimbingan Abdullah sendiri. Seperti biasa, jika
acara mengaji disukai pasti peserta membanjir. Jika sudah begitu keadaannya,
hampir pasti tempat menjadi masalah utama. Begitupun yang dialami Abdullah
Gymnastiar dan kawan-kawannya. Lokasi di Jalan Intendans 44 H Gegerkalong,
milik orang tua Abdullah Gymnastiar, dirasa sudah tidak representatif lagi.
Maka diincarlah rumah pondokan berkamar 20 di Jalan Gegerkalong Girang 38 untuk
dijadikan markas baru.
Seluruh kamar kos dikontrak oleh peserta. Menyusul setelah
itu, didirikanlah masjid sederhana yang berdinding triplek. Tahun 1993 mulai
dibangun bangunan permanen berlantai 3 di atas lahan yang sudah menjadi milik
sendiri itu. Lantai 1 (dasar) digunakan untuk kegiatan perekonomian, lantai 2
dan 3 dijadikan masjid dan pusat kegiatan Pesantren. Setahun kemudian, tepatnya
9 April 1994 berdiri Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT.
Tahun 1995, seorang peserta membelikan sebidang tanah
berikut bangunannya di Jl. Gegerkalong Girang 30 D (50 m dari masjid), yang
kemudian dipergunakan sebagai kantor yayasan, kediaman pimpinan pondok, TKA/TPA,
ruang pertemuan, ruang produksi konveksi, gudang serta kamar anak didik.
Menjelang akhir 1997, sarana dakwah dan perekonomian menjadi semakin lengkap
dengan berdirinya gedung Kopontren 4 lantai di seberang masjid. Digunakan untuk
kantor BMT (Baitul Mal wat-Tamwil), penerbitan & percetakan, swalayan &
mini market, warung telekomunikasi, pusat informasi, dan lain-lain.
Model pendidikan yang dikedepankan oleh Daarut Tauhid
dikenal dengan sebutan "Manajemen Qalbu", konsep yang digelontorkan
oleh KH. Abdullah Gymnastiar. Sebuah metode yang mengajak pesertanya untuk
mampu menseleraskan olah pikir, olah hati dan olah tindakan (zikir). Intinya
adalah memenej dan memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah lebih
mendalam (dengan amalan/zikir). Untuk kemudian mengisinya dengan nilai-nilai
ruhani Islam seperti sabar, ridho, tawakkal, ikhlas, jujur, disertai dengan
ikhtiar. Sebagai Pesantren yang berada di tengah kota, Daarut Tauhid memang
dimaksudkan untuk mengincar segmen masyarakat perkotaan yang ingin memperdalam
ilmu agama.
PONDOK PESANTREN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Satu hal lagi yang menarik dari Pondok Pesantren Daarut
Tauhiid ini adalah perhatiannya terhadap lingkungan hidup dan disiplin para
anak didiknya. Mulai dari pintu masuk Jl. Geger Kalong Girang ke lokasi Pondok
Pesantren Darut Tauhid kurang lebih 500 meter, nampak bersih dan tidak ada
sampah yang berserakan. Hal ini dikarenakan setiap pagi ada petugas khusus yang
membersihkan jalan di lingkungan Pesantren.
Dalam hal ini jangan heran, apabila pada suatu waktu kita
bertemu Aa Gym sendiri yang sedang membersihkan sampah di lingkungan tersebut.
Pada hari Sabtu, yang turun adalah pasukan anak didik ikhwan yang berseragam
kaus biru dan bersepatu laras, membersihkan sampah di kawasan Jl. Geger Kalong
Girang. Sehingga tidak akan kita temukan secarik kertas yang berserakan di
pinggir jalan. Karenanya Pondok Pesantren Daarut Tauhiid mendapat penghargaan
sebagai Lingkungan Pesantren terbaik tingkat Indonesia.
Sekilas Tentang Aa Gym
Sosok Kyai yang satu ini memang lain, dia berani tampil beda
antara menjalankan Siar Islam dan kesehariannya. Selama ini kita melihat
penampilan Aa Gym di televisi atau di berbagai podium mengaji, apabila sedang
menjalankan Siar Islam tidak pernah lepas dari serban.
Dewasa ini terdapat imej bahwa mengumpulkan remaja di forum
dakwah susah-susah gampang. Tetapi apabila yang memberikan ceramahnya Kyai
Idola Remaja yang bernama Abdullah Gymnastiar lapangan olah raga Gasibu yang
berlokasi di depan Pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Barat, penuh oleh puluhan
ribu remaja dan kawula muda yang sedang mencari Siar Islam.
Kini Aa Gym, tidak saja menjadi idola para remaja dan kawula
muda tetapi sosok Aa Gym telah menjadi figur baru dakwah Islam di seluruh
lapisan masyarakat. Jadwal kegiatannya cukup padat, selain memberikan ceramah
di Pondok Pesantren yang dipimpinnya yakni Daarut Tauhiid, Aa Gym juga kerap
mengisi panggilan ceramah di luar Kota Bandung.
Kalangan pengusaha dan kaum profesional saat ini banyak yang
mengikuti kegiatan rutin yang dikenal dengan sebutan "ngaji" padanya.
Modal Aa Gym sehingga dipercaya memimpin para anak didiknya yang kini tersebar
dari berbagai kalangan adalah "ketulusan", ditambah dengan
"positioning" khusus dengan system pembinaan "Manajemen
Qalbu".
Yayasan Daarut Tauhiid yang dipimpinnya, saat ini telah
berhasil mengembangkan kegiatannya, tidak saja di bidang pembinaan mental
dengan system manajemen qolbu-nya tadi. Tetapi secara keseluruhan Aa Gym telah
berhasil mengembangkan asset pondok Pesantrennya sampai memiliki asset sekitar
Rp 8 Milyar. Sungguh luar biasa untuk perkembangan sebuah pondok Pesantren yang
tergolong baru. Apalagi Aa Gym mulai merintisnya dari NOL. "Tetapi
alhamdulillah saat ini Pondok Pesantren Daarut Tauhiid telah memiliki 21 divisi
usaha," ujar Aa Gym.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami
jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya
tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis
ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang
telah kami terima.
Dan dari
beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa
objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada
pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di
bidang pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas
masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang
lebih luas.
B. Saran
Dengan harapan dapat berkarya wisata dengan baik pada waktu
yang akn dating, maka
saran yang kami berikan adalah :
1. Menambah waktu
kunjungan disetiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang
lengkap.
2. Rencana
dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.